Rumah Batik Zakiyyah

Batik,Baju Muslim,dll…

Batik di Jawa

Pakaian batik memainkan peran sentral dalam ritual tertentu, seperti upacara kerajaan selalu menggunakan pakain batik. Di Jawa, upacara mitoni “pertama kehamilan” (tujuh bulanan dalam bahasa Indonesia), Perempuan yang sedang hamil dibungkus dalam tujuh lapis batik, berharap hal-hal baiknya. Batik juga menonjol dalam upacara “tedak Siten” dimana seorang anak diperbolehkan menyentuh bumi untuk pertama kalinya. Batik adalah juga merupakan bagian dari upacara labuhan ketika orang berkumpul di pantai untuk membuang masalah atau hajat mereka di laut.Desain atau motif batik tradisional memiliki arti simbolis. Beberapa desain dibatasi: motif yang lebih besar hanya dapat dikenakan oleh kerajaan; dan motif tertentu tidak cocok untuk wanita, atau untuk acara-acara tertentu (misalnya, pernikahan). Sekarang Batik adalah sebuah Trend baru bagi banyak kalangan orang muda di Indonesia, seperti baju , pakaian, atau syal untuk pakaian santai. Untuk acara formal, kebaya adalah sebuah standar bagi perempuan. Hal ini juga dapat diterima bagi kaum pria untuk memakai batik di kantor atau sebagai pengganti jaket dan dasi di resepsi tertentu. Tidak hanya itu, selain batik digunakan sebagai bahan untuk pakaian tubuh manusia, penggunaannya juga meliputi kain furnishing, kanvas berat hiasan dinding, taplak meja dan aksesoris rumah tangga. Teknik batik digunakan oleh seniman terkenal membuat lukisan-lukisan batik yang anggun banyak dipajang di rumah dan kantor.
Melelehkan lilin (Jawa: malam) yang diterapkan pada kain sebelum dicelupkan ke dalam pewarna. Adalah umum bagi orang untuk menggunakan campuran parafin lilin lebah dan lilin. Dimana lilin lebah akan memegang kain dan lilin parafin akan memungkinkan retak, yang merupakan ciri khas batik. pada saat lilin telah merembes melalui kain, cairan tidak akan menembus. Kadang-kadang beberapa warna yang digunakan, dengan serangkaian pencelupan, pengeringan dan langkah-langkah pembuatan gambar Batik (Batik Tulis) dengan menggunakan “canting”. gambar batik yang sangat halus dan tipis dibuat dengan canting, sebuah alat dari kayu dengan cangkir logam kecil dengan cerat kecil, mengeluarkan lilin ( malam Bahasa Jawa) dengan sangat halus dan pelan. Setelah proses pewarnaan, kain digantungkan sampai kering. Kemudian dicelupkan ke dalam suatu pelarut untuk melarutkan lilin, kemudian setelah selesai disetrika antara handuk atau kertas koran untuk menyerap lilin dan memunculkan kekayaan dalam warna dan garis-garis halus yang memberikan sentuhan karakter batik didalamnya.
Metode tradisional membuat batik ini disebut batik tulis.Untuk Batik tulis halus, detail gambar dapat dilihat dari depan dan belakang kain. Untuk Batik tulis dalam Motif yang sama (contoh motif Batik Wijaya Kusuma) di semua batik memiliki ukuran yang berbeda secara rinci gaya dan latar belakang untuk setiap lembar karena dikerjakan secara tradisional. Melukis menggunakan lililn (malam, bahasa jawa) dan canting dilakukan dengan sangat hati-hati dan oleh karena itu sangat memakan waktu. Batik tulis halus membutuhkan 3bulan sampai 6bulan untuk menyelesaikan 1 ( satu) lembar kain ukuran (225 cm x 115 cm). Jadi harga Batik Tulis Halus lebih tinggi daripada Batik cetak karena memiliki kualitas terbaik hasilnya, lebih artistik, mewah dan unik.
Menerapkan metode lain,memasukan lilin ke kain termasuk menuangkan lilin cair, lukisan lilin dengan kuas, dan meletakkan lilin panas ke blok kayu atau tembaga (yang disebut cap atau tjap) dengan stempel untuk membuat batik secara cepat. Sehingga memungkinkan pembuatan batik untuk produksi desain secara massal jauh lebih cepat daripada seorang seniman tradisional yang menggunakan canting (Batik Tulis).
Cara untuk mempertahankan warna atau merawat Batik Tulis dan Batik Cap dapat dilakukan dengan beberapa langkah yang sangat mudah dan cepat.
Untuk batik tulis dan batik cap:
1. Mencuci dengan tangan, atau hanya merendam kain saja.
2. Gunakan sangat sedikit deterjen.
3. Gantung kain atau baju batik secara langsung, tidak memeras kain.
4. Jangan menjemur secara langsung di bawah sinar matahari .
5. Jangan disetrika terlalu panas atau baik menggunakan setrika uap.
6. Batik sutra dibiarkan kering sendiri.
7. Jangan menyemprotkan parfum langsung ke kain

sumber wikipedia batik

November 12, 2009 Posted by | batik | | 1 Komentar